Perihal jatuh hati (pada lawan jenis) memang tak selalu
berbuah manis. Ada kalanya akan berakhir pahit, tidak sesuai dengan apa yang
kita harapkan. Namun, inilah hidup. Terkadang apa yang kita inginkan tak sesuai
dengan kenyataan. Seperti jatuh hati. Ketika kita punya keinginan yang sangat
tinggi agar orang yang kita cintai saat ini, adalah jodoh kita di masa depan.
Tapi, kenyataannya Tuhan berkehendak lain. Dia yang kita perjuangkan, kita
inginkan dan kita doakan ternyata bukan jodoh kita. Bisa jadi karena salah satu
dari kita berkhianat, perbedaan pandangan hidup, perbedaan keyakinan, perbedaan
budaya, atau tersendat restu orang tua. Satu hal yang harus kita pahami, bahwa
rencana Tuhan adalah rencana terbaik untuk kita. Berikut adalah hikmah-hikmah
yang akan kita dapatkan setelah patah hati:
1. Tuhan pecemburu, tidak ingin manusia jatuh cinta terlalu
berlebihan pada sesuatu yang semu
Tuhan pecemburu via https://www.google.com
Mungkin kita terlalu berlebihan mencintai dia. Setiap waktu
terbayang wajahnya. Kalau ada dia, semangat hati menggebu-gebu. Kalau tak ada
dia, semua bunga tampak layu. Logika saja, Tuhan yang menciptakan kita, Dia
yang memberi kita nikmat tanpa henti, Dia yang selalu ada untuk kita. Tapi,
kita jarang mengingat-Nya, jarang melaksanakan perintah-Nya, kita mendekati-Nya
hanya saat kita butuh, dalam hati kita bukan Dia, tapi orang yang kita cintai.
Apakah tidak pantas Tuhan merasa cemburu? Pikir!
2. Kita akan belajar ikhlas melihatnya lepas
Ikhlas via https://www.instagram.com
Mencintai adalah perihal keikhlasan. Ketika kita siap
mengambil keputusan untuk mencintai seseorang, maka kita juga harus siap
mengamalkan keikhlasan. Ikhlas tidak hanya perihal patah hati, tapi juga
perihal hidup bersama. Bukan hanya ketika merelakan orang yang kita cintai
bersama orang lain, tapi juga ketika merelakan sisa hidup dihabiskan bersama
orang yang telah kita pilih. Jadi, apapun hasil akhir setiap kita memulai untuk
jatuh hati, persiapkanlah keikhlasan hati. Percayalah, melihatnya bahagia bersama
orang pilihannya, kita juga akan turut berdoa untuk kebaikan mereka.
3. Darinya kita juga belajar tentang tulusnya sebuah
perjuangan
Sabar via https://www.google.com
Mencintainya dengan tulus, tanpa sadar kita juga sedang
berjuang agar dia bisa menjadi teman hidup kita. Beberapa orang bahkan rela
melakukan apa saja untuk membuat pujaan hatinya tersenyum. Mengorbankan waktu,
materi, tenaga dan pikiran. Rela hujan-hujanan tengah malam mengantar sebungkus
nasi goreng untuk dia. Menemani dia kemana-mana tanpa peduli kesehatan kita
sendiri. Bahkan ada yang rela irit makan senin-jumat asal akhir pekan bisa
jalan-jalan bersama dia. Tapi, aih, sudahlah! Dia yang kita perjuangkan
sedemikian rupa, ternyata tidak ditakdirkan untuk hidup bersama kita. Dari
sinilah kita akan belajar makna sabar, bahwa tulusnya perjuangan tak selalu
membuahkan hasil sesuai keinginan.
4. Bersyukurlah, karena patah hati adalah tanda bahwa Tuhan
masih sayangi kita
Bersabarlah via https://www.google.com
Jujur saja, ketika hati sedang kasmaran-kasmarannya, lebih
menarik mana, suara telpon dari dia atau suara azan isya? Lebih sering mana,
mengingat dia atau mengingat Tuhan kita? Kita patah hati, karena Tuhan masih
sayang pada kita. Tuhan memperingatkan karena kita sudah terlalu jauh dari-Nya.
Melalui patah hati, Tuhan menyuruh agar kita kembali lagi mendekat pada-Nya.
Bersyukurlah karena pipi masih bisa dibasahi air mata karena patah hati, namun
jangan terus-terusan meratap. Hidup akan terus berlanjut. Tak ada guna terus
meratapi dia yang tak jadi sempat kita miliki. Dengan patah hati, kita harus
sadar bahwa pencipta hatilah yang harus benar-benar kita cintai.
5. Tuhan sedang menyiapkan seseorang yang terbaik, asal kita
terus membuat diri menjadi lebih baik
Memantaskan diri via https://www.google.com
Jodoh memang rahasia Tuhan. Tapi bukan berarti kita hanya
menunggu, tanpa melakukan apa-apa sambil mengharapkan seseorang yang terbaik
akan datang. Kita sebagai manusia harus terus memantaskan diri, membuat diri
lebih baik dari hari ke hari. Bergaul dengan lingkungan yang baik, jika kita
ingin jodoh yang baik. Bila kita sudah baik, maka tak ada alasan bagi Tuhan
untuk tidak mempersiapkan seseorang yang terbaik untuk kita.
Source : Hipwee